TOP NEWS

Top

Jadi Penyiar RRI Samarinda, Rusmadi Tampil "Keren"

Jadi Penyiar RRI Samarinda, Rusmadi Tampil "Keren"

SAMARINDA, KOMINFONEWS- Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi Wongso mendapat kesempatan menjadi Penyiar pada Program RRI Vaganza di Studio 1 RRI Samarinda Jalan M Yamin, Rabu (22/02/2023). Menjawab tantangan, putera Samarinda kelahiran 30 Oktober 1962 ini berhasil membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi penyiar yang keren dan komunikatif dengan pendengar RRI Pro 1.

Dialogpun berjalan seru. Rusmadi menyapa para pendengar RRI dan menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan, mullai pertanyaan yang serius hingga pernyataan yang bercanda. Suasana mengalir dengan lancar, dan tidak terasa durasi siaran selama dua jam dari pukul 10.00 wita hingga 12.00 wita berjalan hingga akhir siaran. 

Rusmadi mengaku senang bisa menjadi penyiar, apalagi dia mendapatkan kesempatan untuk bertegur sapa dengan warga masyarakat termasuk masyarakat Samarinda. 

"Dan sebenarnya kan ruang-ruang seperti ini perlu periodik lah," ujar Rusmadi saat ditanya penyiar RRI Mitha soal perasaannya setelah selama dua jam merasakan langsung menjadi penyiar Radio.


Rusmadi berpendapat bahwa perlu ada program rutin Wali Kota dan Wakil Wali Kota Menyapa. Dia menceritakan pengalaman saat masih berdinas di Provinsi 'membantu' Gubernur Awang Farouq. Saat itu rutin diagendakan program Gubernur Menyapa. "Dan itu keren betul," tegas Rusmadi.

Program dialog dengan masyarakat seperti ini menurut Rusmadi sangat penting guna menyelaraskan keinginan masyarakat dengan program pemerintah. Dan ruang dialog ini merupakan ruang yang baik untuk saling menguatkan antara satu dengan yang lain. 

"Karena baik bagi kita belum tentu baik bagi masyarakat," jelas dia.  

Wakil Wali Kota ini memuji Stasiun RRI Samarinda yang sejak dulu selalu memberi ruang untuk terjadinya dialog antara pemerimtah dengan masyarakat. Bahkan ujar Rusmadi RRI juga telah memfasilitasi "ketemu darat" dengan pemirsa. Sehingga masyarakat tidak hanya berdialog lewat udara (radio) namun juga bisa bertemu secara langsung di darat.


Ditanya soal harapannya terhadap masyarakat -melalui RRI Vaganza- berkaitan dengan 10 program unggulan Pemerintah Kota Samarinda, Rusmadi menyampaikan bahwa dengan adanya Probebaya diharapkan pemerintah dan seluruh masyarakat Samarinda terus bersama-sama bergotong royong mewujudkan semua yang ada dalam program unggulan tersebut, yang saat ini sedang dilaksanakan.

Rusmadi berpendapat bahwa namanya saja "Probebaya", bebaya itu artinya bersama-sama atau gotong royong. " Jadi kalau kita mengangkat "bebaya" ini bukan sekedar nama. Tetapi jauh daripada itu bahwa di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, jangan lupa bahwa tujuan pembangunan itu adalah dalam rangka meningkatkan kualitas hidup atau kesejahteraan masyarakat," jelas Rusmadi. 

Dan untuk itu ujar dia memang tidak ada kata lain, setiap kita warga Samarinda harus saling bantu antara satu dengan yang lain, saling menguatkan, dan tidak mencemooh. 

"Jangan 'banding-bandingke'," seloroh Rusmadi mengutip lagunya Farel yang sempat diputar dalam siaran kali ini. Rusmadi mengingatkan bahwa setiap orang itu memiliki kekurangan dan kelebihan sehingga jangan gampang membanding-bandingkan seseorang dengan orang lainnya. Karenanya masing-masing bisa berkontribusi sesuai dengan kelebihan yang dimiliki. 


Hal yang menarik, Rusmadi juga mengungkapkan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dengan pencapaian yang bersifat bangunan fisik semata. Jangan samakan jaman peradaban Mesir kuno dengan Piramidanya saja, kita melihat keberhasilan itu diantaranya dengan melihat sampah dan parit yanga ada di kota kita, apakah parit kita masih banyak sampahnya?

"Kemudian, di atas parit atau sungai itu ada bangunan atau tidak? Jadi kalau kita teriak hari ini soal banjir, jangan-jangan kita merupakan bagian dari yang berkontribusi terhadap itu semua," lanjut Rusmadi. 

Rusmadi berharap apa yang sudah dilakukan oleh semua pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota yang sudah menghabiskan biaya besar, bisa dipelihra bersama-sama. (ASYA/KMF-SMR)