14 Februari 2022
4288
Jadi Narasumber Kuliah, Rusmadi Kupas Kesiapan Sebagai Penyangga IKN
SAMARINDA. KOMINFONEWS – Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda, Dr H Rusmadi tampil lugas saat menjadi narasumber pada Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Tahun 2022 bagi mahasiswa Program Studi (Prodi) Magister Peperangan Asimetris Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan) RI secara virtual, Senin (14/2) kemarin. Rusmadi yang mengikuti dari ruang kerjanya di Balai Kota Samarinda itu menyampaikan materi tentang Kesiapan Samarinda sebagai kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terkait potensi ancaman asimetris pada aspek social budaya.
“Pemerintah Kota Samarinda memiliki visi mewujudkan Samarinda sebagai kota pusat peradaban. Kami melihat ini sejalan dengan apa yang menjadi keinginan pemerintah pusat dengan visi ibu kota sebagai katalis peningkatan peradaban manusia Indonesia. IKN sebagai representasi kemajuan bangsa yang unggul,” ucap Rusmadi yang sebelumnya pernah menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim ini.
Rusmadi juga memaparkan tentang tiga ekosistem kota (IKN, Samarinda, Balikpapan) sebagai penggerak ekonomi masa depan. “IKN diarahkan sebagai katalis Kaltim dengan mendorong pengembangan ekonomi melalui kolaborasi segitiga perkotaan ini. Di mana Samarinda sebagai jantungnya, IKN sebagai pusat saraf, dan Balikpapan sebagai otot,” kata Rusmadi yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Kaltim ini.
Ia mengatakan strategis khusus yang dipersiapkan Samarinda sebagai kota penyangga, di antaranya dalam urusan perdagangan dengan mempersiapkan sentra-sentra industri, kerja sama beberapa daerah untuk ketersediaan bahan pokok, penguatan pasar, diversifikasi produk untuk ekspor, penguatan kolaborasi antar dinas perdagangan-perindustrian-koperasi UMKM.
Kemudian di bidang pariwisata lanjut dia, melakukan pengembangan eco-wisata, penguatan whole of goverment, kerja sama pengusaha untuk pengembangan dan promosi, partisipasi publik dalam eco wisata, serta mendorong unit usaha strategis eco wisata. “Tak kalah penting juga pendidikan dan kesehatan, di mana dilakukan pengembangan layanan pendidikan tinggi yang sudah ada seperti Unmul, UIN Sultan Muh Idris, Untag, UMK, juga di bidang kesehatan,” terangnya.
Terhadap dampak perang asimetris, kata Rusmadi upaya yang dilakukan melalui Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro-Bebaya) dengan mengalokasikan dana Rp100 juta per tahun, yang mana di sini sarana membangun kepedulian dan semangat kegotongroyongan di tingkat satuan pemukiman terendah.
“Ada juga melalui kampung tangguh, program kampung bersinar bekerja sama dengan BNK, pelatihan bela negara dan kegiatan keagamaan dan kebudayaan,” imbuhnya.
Tak kalah penting lagi disampaikannya yang menjadi nilai positif selama ini adalah indahnya keberagaman di Kota Samarinda. Di mana konflik sosial rendah, dan budaya terbuka untuk pendatang.
“Kita selalu terbuka bagi pendatang. Bahkan yang mayoritas adalah dari suku Jawa diikuti Bugis. Tapi kasus Edi Mulyadi adalah karena telah menginjak harga diri Kaltim, sehingga wajar muncul pergerakan meminta pertanggungjawaban Edi Mulyadi yang menyebut sebagai tempat buang jin,” tandasnya. (DON/HER/KMF-SMD)