07 Juli 2022
1572
Hadiri Orientasi Kepramukaan Saka Bakti Husada, Wawali Kembali Bicara Sejarah Kepramukaan

SAMARINDA. KOMINFONEWS – Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada Cabang Kota Samarinda menggelar Orientasi Kepramukaan Saka Bakti Husada bagi Majelis Pembimbing dan Pimpinan Cabang Saka Bakti Husada Kota Samarinda di Ruang Mangkupelas, Balaikota, Kamis (6/7/2022).
Dalam kegiatan itu, Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi selaku Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Samarinda Kembali membahas asal mula sejarah kepanduan atau pramuka yang tidak lepas dari peran seorang Baden Powell dan Sultan Hamengkubuwono IX. Dirinya mengisahkan Lord Robert Stephenson Smyth Baden Powell of Gilwell atau lebih dikenal dengan Baden Powell semasa kecil merupakan anak yang gemar bermain di alam terbuka, Ketika dewasa, pria kelahiran London 22 Februari 1857 itu menjadi tentara dan sering ditugaskan di berbagai negara diantaranya Afrika. Dari pengalaman itulah, Powell belajar survive (Bertahan hidup) dengan memanfaatkan apa yang disediakan alam. Kemudian pada tahun 1908 Powell menuangkan pengalamannya ke dalam buku berjudul ‘Scouting For Boys’.
Di Indonesia, sambung dia, Gerakan Kepanduan awalnya dibawa oleh Belanda dengan nama Netherland Indische Padvider Vereeniging atau Pesatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda. Dari tangan Sultan Hamengkubuwono IX dikumpulkanlah organisasi Kepanduan yang jumlahnya sudah mulai banyak pada saat itu dan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) 238 Tahun 1961 ditetapkan sebagai Hari Pramuka tepatnya pada tanggal 14 Agustus 1961.
“Pramuka itu diberikan amanah yang luar biasa oleh pemerintah. Pada saat terjadi degradasi (Kemerosotan) nilai-nilai moral terutama sifat patriotisme dari anak bangsa yang sangat berbahaya terhadap kelanjutan bangsa, lahirlah UU no 12 tahun 2010 yang menegaskan bahwa Pramuka itu adalah wadah utama bagi pembentukan kader pemimpin bangsa,” ucap Rusmadi.
Menurutnya Pramuka merupakan bagian daripada sistem pendidikan walaupun bukan pendidikan formal seperti melakukan kegiatan-kegiatan di alam terbuka dengan prinsip dan metode pendidikan Kepramukaan yang tentu berbeda dengan sistem pendidikan formal. Dilihat dari tujuannya, itu menandakan bahwa Majelis Pembimbing, Pimpinan Saka dan turunannya itulah yang diharapkan mampu untuk memberikan pembinaan serta pengasuhan dari anak bangsa agar menjadi pemimpin bangsa dimasa akan datang.
“Karena tugasnya berat, tentu Gerakan pramuka memiliki misi, mulai dari kelembagaan sampai kepada kelengkapan yang diperlukan untuk bisa melahirkan adik-adik Pramuka menjadi pemimpin bangsa,” tutur Rusmadi.
Usai dibuka Rusmadi, acara kemudian dilanjutkan dengan orientasi Kepramukaan oleh Kak Moh Hatta Taha sebagai narasumber. (FER/ASYA/KMF-SMR)