TOP NEWS

Top

Pemakaman di Serayu Dilakukan Tiga Kali Sehari

Pemakaman di Serayu Dilakukan Tiga Kali Sehari

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Tidak hanya berkomitmen untuk memberikan penanganan secara maksimal bagi pasien positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit di kota ini. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda juga memastikan untuk melakukan pemakaman sejumlah janazah korban Covid-19 sesuai standar protokol kesehatan (prokes).

Sesuai data yng diperoleh Kominfonews, dalam sehari, dijadwalkan untuk melakukan penjemputan jenazah di sejumlah rumah sakit baik rumah sakit milik pemerintah maupun swasta untuk selanjutnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Khusus Pasien korban Covid-19 di Jalan Serayu, Tanah Merah, Samarinda Utara.

Untuk penjemputan kloter pertama dilakukan pada pukul 09.00 sampai pukul 10.00 WITA. Selanjutnya kloter kedua dilakukan penjemputan dan pemakaman pada pukul 13.30 sampai pukul 15.00 WITA. Sedangkan penjemputan kloter ketiga dilakukan pada malam hari, yakni pukul 20.00 sampai 21.00 WITA.

"Untuk hari ini saja, di kloter pertama kami jemput dan makamkan sebanyak tujuh jenazah. Kemudian di kloter kedua ada delapan jenazah. Nanti di kloter ketiga ada tujuh jenazah," ungkap Koordinator Markas Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Samarinda, Muhammad Wahyudi, Jumat (23/7/2021) sore.

Pihaknya terang dia, hanya bertugas menjemput jenazah dari rumh sakit yng sudah dimasukkan dan dibungkus dalam peti jenazah. Selanjutnya diantar ke Tempat pemakaman Serayu di Tanah Merah. Di sana, sudah ada petugas khusus yang siap menyambut dan menguburkannya. Untuk penjemputan, ada tujuh mobil ambulans yang disiagakan khusus untuk keperluan tersebut.

"Jadi sampai di lokasi, liang kuburnya juga sudah siap. Kami hanya dihubungi Disperkim (Dinas Perumahan dan Permukiman, Red) Samarinda untuk jemput jenazah di rumah sakit mana saja," terangnya.

Penjemputan ini lanjut dia, hanya berlaku untuk jenazah yang selama ini dirawat di rumah sakit. Sedangkan untuk jenazah yang selama ini menjalani isolasi mandiri (isoman), biasanya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di tempat tinggal terdekat.Tentunya juga dengan standar dan penerapan prokes yang sangat ketat.

Diakui Wahyui, banyak suka dan duka yang mereka alami selama bertugas. Terutama saat berhadapan dengan keluarga para korban. Namun pihaknya bisa memaklumi, karena mereka memang sedang berduka.

"Sebagai relawan, kita memang dituntut untuk selalu sabar. Alhamdulillah, tim kita sebanyak 15 orang sampai sejauh ini dalam kondisi sehat berkat dukungan dan doa segenap warga Kota Samarinda," pungkas Wahyudi. (HER/KMF-SMD)