TOP NEWS

Top

Peserta Padati Seminar Nasional Literasi Privasi dan Keamanan Digital

Peserta Padati Seminar Nasional Literasi Privasi dan Keamanan Digital

SAMARINDA. Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama ICT Watch, Whatsapp dan Diskominfo Kota Samarinda meluncurkan program Literasi Privasi dan Keamanan Digital di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulawarman yang dirangkai Seminar Nasional dan Workshop, Selasa (17/12) pagi.

 

Literasi Privasi merupakan ketertarikan, sikap dan kemampuan individu menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membangun pengetahuan baru, membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif.

 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah mengatakan diselenggarakannya kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar menyadari data pribadi sangat penting sekali, juga agar sadar terhadap perlindungan data pribadi.

 

“Kita sangat bersyukur dan berterima kasih karena Kota Samarinda menjadi kota yang dipilih dari seluruh kota se-Indonesia,” ungkap Dayat demikian Aji disapa.

 

Rangkaian kegiatan literasi privasi dan keamanan digital telah dimulai di Jakarta pada 18 November lalu, kemudian Cianjur pada 3 Desember, Kupang pada 10 Desember, Samarinda pada 17 Desember dan Banda Aceh 15 Januari 2020 mendatang.

 

Selanjutnya Kepala Bidang Aplikasi dan e-goverment Diskominfo Samarinda, Suparmin mengungkapkan survey menunjukkan 89,33 persen warga Samarinda telah memiliki akses internet, terutama untuk sosial media diantaranya mengakses grup Facebook Bubuhan Samarinda yang memiliki member 667 ribu. Busam kini selain sarana komunikasi juga sebagai marketplace online terbesar saat ini di Samarinda.

 

“Saat ini literasi digital masyarakat Samarinda sudah moderate. Terbukti penyebaran hoax tidak semassive seperti di kota besar lainya,” kata Suparmin.

 

Perwakilan ICT Watch, Indriyanto Banyumurti mengemukakan seperti disampaikan Presiden Jokowi bahwa data merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang kini lebih berharga dari minyak. Oleh sebab itu, dipandang perlu menjaga keamanan data terlebih di era digitalisasi seperti sekarang.

 

“Saya berharap dari Seminar Nasional ini kita dapat membangun kolaborasi pemangku kepentingan majemuk (multi-stakeholders) dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia,” harapnya.

 

Turut hadir sebagai narasumber lainya, yakni Federasi Teknologi Informasi Indonesia Andi Budimansyah, Internet Society Global Member Donny B.U, Youth ID IGF Ellen Kusuma, Perwakilan Perwakilan Kemenkominfo Hendri Sasmita Yudha, dosen Unmul Ramdhani Kartika Yusuf, Relawan TIK Kaltim Surya Fajar dan Wakil Dekan I Bidang Akademisi Fakultas Ekonomi Bisnis Unmul Felisita Defung. (kmf7)

 

Penulis: Akbar --Editor: Doni